E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. M. Suyanto (2003) mengatakan, e-commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web internet (Shim, Qureshi, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, king, Chung, 2000). Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunitas, e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
4. Dari perspektif on line, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan informasi di internet dan jasa on line lainnya. E-commerce bisa beragam bentuknya
1. Dari perspektif komunitas, e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
4. Dari perspektif on line, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan informasi di internet dan jasa on line lainnya. E-commerce bisa beragam bentuknya
Business to Consumer eCommerce
Memiliki karakteristik sebagai berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
- Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Business e-Commerce
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM,B2C ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada formatformat lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti ini.
Servis yang harus tersedia
Untuk menjalankan eCommerce, diperlukan beberapa servis atau infrastruktur yangmendukung pelaksanaan commerce. Servis-servis ini akan dibahas pada bagian(section) di bawah ini.
- Directory Services
Directory services menyediakan informasi tentang pelaku bisnis dan end user,seperti halnya buku telepon dan Yellow Pages. Ada beberapa standar yang digunakan untuk menyediakan directory services. Salah satu standar yang cukup populer adalah LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) yang kemudian menimbulkan OpenLDAP.
- Intfrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure)
Untuk menjalankan eCommerce, dibutuhkan tingkat keamanan yang dapat diterima.Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi, yaitu antara lain dengan menggunakan enkripsi untuk mengacak data. Salah satu metoda yang mulai umum digunakan adalah pengamanan informasi dengan menggunakan public key system. :
Penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan / perdagangan
- Telepon, fax, ATM, handphone, SMS
- Banking: ATM phone banking, internet banking
- Penggunaan Internet untuk melakukan perniagaan
- Pasar Indonesia yang besar
o Jumlah penduduk Indonesia yang besar
o Masih banyak yang belum terjangkau oleh Internet
-. Jumlah pengguna Internet masih sekitar 5 juta orang
o Market belum saturasi
o Rentang fisik yang lebar merupakan potensi e-commerce
- Jenis layanan khas Indonesia yang hanya dimengerti oleh orang Indonesia :
Orang Indonesia gemar berbicara (tapi kurang suka menulis / dokumentasi)
Contoh layanan khas Indonesia
-. Wartel & Warnet
-. SMS
-. Berganti-ganti handphone (lifestyle?)
-. Games, kuis
Peluang bisnis baru yang khas Indonesia
-. SMS-based applications
-. nonton TV dengan chatting
-. Games, kuis
Hambatan
-. Internet bust! Hancurnya bisnis Internet
Ø Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
Ø Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
Ø Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
Ø Peluang: membuat model bisnis baru?
-. Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
Ø Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
Ø Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
Ø Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru
-. Delivery channel
Ø Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
Ø Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
Ø Jangkauan daerah pengiriman barang
Ø Peluang: pengiriman barang yang terpercaya
-. Kultur dan Kepercayaan (trust)
Ø Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
Ø Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
v Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal: buku, kaset, …
Ø Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
Ø Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
Ø Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
-. Munculnya jenis kejahatan baru
Ø Penggunaan kartu kredit curian / palsu
Ø Penipuan melalui SMS, kuis
Ø Kurangnya perlindungan kepada konsumen
Ø Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan
Keamanan (Security)
Secara umum, keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Beberapa bagian dari keamanan ini sudah dibahas di atas dalam bagian tersendiri, seperti Infrastruktur Kunci Publik (IKP), dan privacy. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain akan didaftar di bawah ini.
Teknologi Kriptografi.
Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem private key dan public key.
One Time Pasword.
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.
Ø Konsultan keamanan.
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.
Kerangka kerja eCommerce
Kerangka kerja (framework) dari eCommerce memiliki beberapa komponen, antara lain:
1. National Information Technology Committee(oneCommerce). Komite ini bertanggung jawab untuk memformulasikan Information Technology, specifically eCommerce, di Indonesia. Komite ini dapat membuat working group untuk meneliti penggunaan teknologi informasi lebih lanjut. Berbagai pihak yang terlibat dalam bidang commerce dan electronic commerce sebaiknya terwakili dalam komite ini,misalnya adanya wakil dari Perbankan.
2. Communication Infrastructure
3. EC/EDI standards / infrastructure. Menentukan standar yang dapat diterima oleh semua pihak merupakan salah satu kunci utama.
4. Cyberlaw: EC laws, Electronic Security laws.
5. Customers & related organizations Information Technology Committee
Sumber :
1. Efraim Turban, Ephrain McLean, James Wetherbe, Information Technology For Management, John Wiley & Sons Inc, 2001.
2. deris.unsri.ac.id/materi/deris/ecommerce_deris.pdf