Kita hidup dan merasakan diri kita hidup dengan
indera kita, merasakan tubuh kita, pikiran kita. Padahal dahulu kita tidak
merasakannya, atau mungkin kita lupa? Sejak kapan kita merasakan atau menyadari
bahwa kita hidup dan dahulu kita tidak hidup?
Setiap manusia baik laki-laki atau perempuan
ketika dilahirkan dalam keadaan normal akan menangis dengan keras, apakah itu
menandakan bahwa kehidupan yang akan dilaluinya penuh dengan penderitaan,
kesusahan atau ujian sehingga dia harus menangis dengan keras ketika lahir ke
dunia.
Apakah seseorang memilih akan dilahirkan oleh
siapa, dimana, kapan, dan bagaimana? Suatu hari tiba-tiba saja dia merasakan
bahwa dia hidup seperti apa. Seseorang bisa saja lahir di lingkungan keluarga
yang baik, sejahtera, atau kaya raya, beradab baik atau berpendidikan tinggi,
di negara yang damai makmur atau kaya dan maju, namun bisa juga seseorang lahir
dalam situasi yang susah, miskin, konflik dan lain sebagainya.
Akan tetapi ada hal yang sama pada saat setiap
orang dilahirkan yaitu bahwa dia dalam keadaan lemah, tidak mampu berbuat
banyak dan tidak mengetahui macam-macam, dia membutuhkan bantuan untuk hidup.
Pada umumnya kedua orang tuanya lah yang membantunya untuk hidup, memenuhi
kebutuhannya, mendidiknya hingga ia bisa mandiri. Betapa besar jasa keduanya
yang dilandasi dengan cinta yang besar.
Beberapa tahun tumbuh dalam asuhan keluarga
dengan cinta yang tulus, seseorang mulai merasakan kehidupan, belajar dari
lingkungannya dan berkembang sesuai arus yang membawanya. Banyak orang
merasakan kesenangan dalam masa kecilnya, bermain, bercanda, bersuka-ria, tidak
memikirkan terlalu banyak hal yang rumit. Mungkin terkadang ia ingin cepat
dewasa karena beberapa hal namun ketika telah dewasa terkadang ia ingin kembali
ke masa kecilnya.
Memasuki masa remaja pada umumnya seseorang
merasakan dan mengenal lebih banyak hal. Dia mungkin mulai lebih memperhatikan
dirinya dan orang lain, merasakan kehidupan sosial, mulai merasa tertarik pada
lawan jenisnya, lebih kuat dalam pertemanan, persahabatan, dan kelompok, atau
hal-hal lain. Pada masa ini mungkin seseorang dapat mudah terbawa arus sosial
dari pergaulan lingkungan kehidupannya misalnya. Dengan semangat tinggi dia
dapat melakukan berbagai macam hal namun terkadang dia tak menyadari kurangnya
pengetahuan dan pengalamannya sehingga sering terburu-buru dan tidak berpikir
panjang. Namun bimbingan dan pendidikan yang baik tentu dapat mengatasi hal
ini.
Ketika manusia memasuki masa dimana ia harus bisa
hidup mandiri, mungkin kehidupanya menjadi lebih rumit. Dia bisa memikirkan
kehidupannya, bagaimana dia mencukupi kebutuhannya, dan kebutuhan untuk hidup
berkeluarga. Mungkin mempunyai anak menjadikan dia memikirkan kehidupan anaknya
dan masa depannya kemudian berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kita dapat melihat kehidupan seseorang setelah
tua, ada yang hidup bersama keluarganya ada pula yang sendiri. Seseorang yang
telah tua mungkin beristirahat dari pekerjaanya dan menggunakan hasil
pekerjaanya dahulu untuk memenuhi kehidupannya. Ada juga yang tetap bekerja
untuk memenuhi kebutuhannya. Atau ada juga yang kebutuhannya ditanggung oleh
anak atau keluarganya. Ada juga yang tinggal di panti jompo bersama teman-teman
seusianya lalu sesekali keluarganya menjenguknya. Lalu suatu hari, mau tidak mau
kematian akan datang menjemputnya.
Itu mungkin gambaran kehidupan sederhana seorang
manusia yang sampai usia tuanya, walaupun banyak juga anak-anak atau pemuda
yang mati, mereka tidak hidup sampai lanjut usia. Tentu kehidupan bisa lebih
rumit, baik masalah-masalah pribadi, keluarga atau sosial bisa hadir dalam
setiap masa kehidupan itu.
Di samping itu, setiap manusia mempunyai urusan
masing-masing sesuai bidang kehidupan tertentu dan itu pun bisa berubah-ubah
dari awal sampai akhir hidupnya. Misalnya urusan sesuai bidang pekerjaan atau
bisnisnya masing-masing, urusan bidang agama, keyakinan, atau
kelompok-kelompoknya, urusan bidang sosial, kemanusiaan, kenegaraan /
kebangsaan / politik, urusan bidang ilmu pengetahuan, lingkungan hidup, urusan
bidang seni / budaya / olah-raga, atau sekedar urusan hobi / kesukaan
masing-masing, dll.
Apa rasa kehidupan? setiap orang mungkin pernah
merasakan suka, duka, senang, sedih, gembira, susah, bahagia, menderita, tawa,
tangis, ceria, nestapa, haru, bosan, malas, cinta, semangat, rindu, sepi,
takut, khawatir, marah, patah hati, kecewa, malu, putus asa, pesimis, optimis,
penuh harap. Ataukah ada yang hidupnya selalu sedih, atau selalu senang? Apakah
setiap manusia ingin hidup bahagia? Lalu bagaimanakah hidup yang bahagia itu?
Apakah nikmat yang tertinggi di dunia?
Apakah tujuan kehidupan manusia di dunia itu?
Apakah harta yang banyak sehingga dapat melakukan berbagai hal yang diinginkan?
Atau kekuasaan yang tinggi, kekuatan dan keberanian? Mengabdi kepada bangsa dan
negara? Atau hidup damai sejahtera terpenuhi segala kebutuhannya sampai tua?
Atau popularitas, terkenal dan disanjung-sanjung oleh manusia karena
kebaikannya yang sangat banyak semasa hidupnya? Mempunyai keluarga dan
teman-teman yang baik terhadap dirinya? Atau mempunyai pengikut yang banyak,
kuat dan setia? Atau hidup normal, baik dan bermanfaat bagi yang lain?
Mendapatkan cinta dari orang yang dicintainya?
Atau mendapatkan kebenaran dan ilmu pengetahuan yang kokoh? Melakukan kebaikan
sebanyak-banyaknya agar kehidupan berikutnya menjadi lebih baik? Atau untuk
beribadah / mengabdi kepada Tuhan semesta alam? Atau tujuan yang lain? Manakah
yang benar dan menghasilkan kebahagiaan bagi yang memilikinya? Setiap tujuan
tentu memiliki konsekuensi masing-masing, jalan-jalan untuk mencapainya, dan
halangan, rintangan, hambatan, serta cobaan yang siap menghadang.
Setiap orang tentu menginginkan kebaikan, minimal
untuk dirinya sendiri dan tentu ingin memiliki sifat baik. Coba, apakah
seseorang senang jika disebut sebagai orang baik atau memiliki sifat-sifat yang
baik, apakah dia senang jika disebut sebagai orang jahat atau memiliki
sifat-sifat yang buruk?
Mungkin berikut adalah beberapa sifat baik yang
kita berusaha atau ingin memilikinya: Baik hati, rendah hati, lemah lembut, santun,
sopan, tenang, bijaksana, tutur katanya baik, tidak pamer, rajin, tekun, ulet,
semangat, percaya diri, pintar, pandai, cerdik, mahir, kuat, tegas, berani,
optimis, lapang dada, sabar, waspada, mawas diri, tegar, teguh, tabah, pemaaf,
penyayang, suka menolong, dermawan, pengertian, perhatian, peduli, jujur, adil,
setia, terpercaya, giat bekerja, pekerja keras, jeli, teliti, taat, patuh,
tertib, disiplin, mau belajar dan memperbaiki diri, dan lain sebagainya.
Mungkin dengan sifat-sifat itu kita akan mendapatkan kebahagiaan, tujuan hidup
yang benar, dan kebaikan kehidupan.
Bagaimanapun kehidupan adalah anugerah yang sedang kita jalani, kita mungkin
telah banyak merasakan banyak hal dalam kehidupan dan itu dapat menjadi
pelajaran berharga, namun mungkin juga masih banyak hal penting dalam kehidupan
yang perlu kita pelajari jika kita menginginkan kehidupan yang lebih baik.